Strategi LPPSLH Untuk Mendapatkan Tempat Di Tengah Pasar Global. Ada lima strategi yang dilakukan oleh LSM LPPSLH guna mendorong petani gula dan gula kelapa hasil produksinya mendapatkan tempat yang layak di pasar yang penuh persaingan.
Pertama, Mengubah mental dan pola pikir petani, penggiat LSM LPPSLH serta stakeholder lain yang peduli soal perkemangan gula kelapa tentang mutu produk dan pasar. Ini adalah hal paling mendasar yang perlu diubah. Perubahan mental dan mindset akan berdampak panjang pada bagaimana kita langkah dan strategi kita menyikapi apa yang terjadi. Adanya perubahan mental dan mindset tersebut membuat, penggiat LSM LPPSLH serta stakholder lain yang peduli soal perkemangan gula kelapa berani keluar dari zona nyaman mereka selama ini. Keberanian keluar dari kebiasaan rutin yang sudah dilakukan bertahun tahun dan mulai belajar hal baru dan menerima tantangan adalah modal yang sangat berharga.
Kedua, Setelah memiliki mental dan mindset kewirausahaan, penggiat LSM LPPSLH serta stakholder lain yang peduli soal perkemangan gula kelapa harus meningkatkan kapasitas serta kemampuannya teknisnya. Banyak hal baru yang harus dipelajari dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk seperti bagaimana melakukan assesment wilayah dan kelompok, melakukan sistem kontrol kualitas pangan dan upaya pencegahan kontaminasi atau yang dikenal dengan mana HACCP (Hazard Analysis & Critcal Control Points), memahami rantai nilai produk, menyusun sistem kontrol internal (ICS) dan sebagainya. Hal ini termasuk pada penyamaan visi dan misi perkembangan gula kelapa di masa yang akan datang. Strategi LPPSLH Untuk Mendapatkan Tempat Di Tengah Pasar Global. Adanya persamaan visi dan misi akan membuat langkah para stakeholder yang terlibat akan menjadi searah dan setujuan.
Ketiga, berkolaborasi dan berjejaring dengan semua pihak yang “mengurusi” gula kelapa. Di era pasar yang serba terbuka seperti sekarang ini, kita perlu melakukan kolaborasi baik di sisi produksi maupun di sisi pemasaran. Dari sisi petani, perlunya dibentuk berbagai kelompok di tingkat desa, hingga koperasi petani di tingkat kabupaten. Dari sisi pemasaran, adanya jejaring dengan pihak swasta dan pihak lain yang juga melakukan pemasaran gula juga menjadi sangat penting. Hal ini mutlak diperlukan karena kita akan berhadapan langsung dengan para broker besar, konsorsium kelas kakap dan para kartel kuat yang sudah ama bergelut di dunia gula. Strategi LPPSLH Untuk Mendapatkan Tempat Di Tengah Pasar Global. Jangan salah, mereka, para pemain lama tersebut juga melakukan jejaring dan kolalisi, karena itu lah mereka bisa bertahan lama. Satu satunya cara agar kita mampu “bermain” di pasar yang terbuka adalah dengan melakukan kolaborasi dan jejaring sehingga kita memiliki posisi tawar yang kuat di pasar. Dengan adanya kolaborasi dan jejaring yang kuat, kita akan memiliki kontrol pada produksi, distribusi produk dan harga.
Keempat, kolaborasi dan jejaring yang telah terbangun perlu didukung dengan adanya kebijakan mulai tingkat lokal seperti desa dan kecamatan, tingkat regional kabupaten dan kota, hingga ke tingkat nasional. Kegiatan advkasi kebijakan ini perlu untuk memberikan perlindungan dan payung hukum bagi petani, penggiat LSM LPPSLH serta stakholder lain untuk mendorong perkembangan gula kelapa hingga mampu bersaing di pasar yang terbuka. Advokasi kebijakan di berbagai level ini merupakan perjuangan yang cukup berat karena kita perlu meyakinkan para pemangku kebijakan untuk mengeluarkan regulasi yang berpihak pada petani dan perkembangan gula kelapa pada umumnya. Bila tahapan ini sudah berhasil dilewati maka Gula kelapa dan berbagai variannya, seperti gula semut dan gula cetak sudah akan siap bersaing di pasar tingkat nasional, bahkan dunia.