LPPSLH - Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup

Kelas Reforma Agraria

Berawal dari kegelisahan minimnya para pegiat reforma agraria dan di satu sisi kebutuhan masyarakat akan para pegiat masih kuat bergayung sambut dengan keinginan dari mahasiswa untuk mempelajari tema reforma agraria maka kemudian dibuatlah kelas reforma agraria.
Kelas reforma agraria adalah tempat belajar bagi siapa pun untuk memahami, meresapi dan kelak melibatkan diri dalam mengupayakan perubahan relasi ekonomi, sosial, budaya dan politik di masyarakat sebagaimana yang merupakan inti dari pelaksanaan reforma agraria.
Materi pertama yang dibahas adalah soal gerakan reforma agraria kontemporer. Pada materi bahasan ini dibahas tentang land grabbing yang merupakan isu yang sedang hangat dibahas oleh kalangan aktivis agrarian. Sebetulnya ini hanyalah soal penyebutan trend saja karena perampasan lahan memang sudah terjadi semenjak lama.

Kelas Capacity Building (CB) Staf

Kelas Capacity Building (CB) Staf, merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kapasitas staf LPPSLH

Pada minggu berikutnya diskusi tentang Hak Menguasai Negara (HMN). Tema ini dipilih karena para peserta pembelajaran ingin memahami tentang HMN dan implikasi dari HMN. Dalam kesempatan ini dibahas tentang sejarah HMN dan dinamika HMN sampai kemudian bagaimana pensikapan HMN khususnya dalam konteks neoliberal seperti sekarang ini.
Hal yang tak kalah penting adalah perkembangan kehutanan, khususnya di Jawa. Materi ini yang menjadi bahasan pada kelas berikutnya. Rekonfigurasi hutan Jawa yang dalam bahasa petani disebut dengan Hak Kelola 100% atau Hak Kelola Rakyat (HKR) merupakan suatu gagasan untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya hutan yang demokratis dan berkeadilan bagi rakyat. Gagasan ini merujuk pada berbagai upaya untuk mencegah potensi konflik dan kekerasan sekaligus mengupayakan akses yang lebih kuat bagi masyarakat.
Selain tema di atas, proses belajar juga terus akan dilanjutkan dengan tema-tema lain seperti penyelidikan desa, pengorganisasian, advokasi, penguatan organisasi rakyat dan lain-lain.
Kelas reforma agraria ini juga mendapat respon positif dari mahasiswa lainnya. Setidaknya satu materi diunduh oleh tak kurang dari 25 orang. Materi yang dirasa berat oleh sebagian kalangan ternyata juga menarik untuk didiskusikan.
Kelas reforma agraria ini, secara pribadi merupakan eksperimen kedua yang dilakukan di LPPSH bagi upaya peningkatan kapasitas untuk para pegiat pemberdayaan masyarakat setelah sebelumnya –dan masih berjalan– ada yaitu Sekolah Pemberdayaan Masyarakat (SPM). Secara pribadi saya berharap potensi yang ada di LPPSLH dapat dikembangkan untuk kelas pembelajaran lainnya, seperti manajemen NGO yang sangat pas untuk diampu oleh Bang Alfa Edison (Direktur LPPSLH). Penanggulangan HIV/AIDS yang expert bila dipelajari bersama dengan Bangkit Ari Sasongko (Manajer Program Perkotaan) dan yang tak kalah adalah “kelas sertifikasi organik” yang sangat dikuasai oleh Kukuh Haryadi (Manajer Program Pertanian). Potensi kecerdasan yang ada di LPPSLH ini, saya yakin sangat dibutuhkan oleh banyak kalangan. Yakin!

Penulis : Barid Hardiyanto (Manajer Program Kehutanan)

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Informasi Lainnya