Temu UMKM Gula semut se-BARLINGMASCAKEB

Workshop Riset Rantai Nilai Gula Kelapa

Dua hari menjadi acara penuh semangat baru bagi para pebisnis gula kelapa di 5 Kabupaten di Jawa Tengah. Pasalnya, Kementerian Koperasi dan UMKM telah sukses memfasilitasi acara “Peningkatan Kapasitas UMKM Gula Kelapa Kristal Melalui Pendekatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Wilayah Barlingmascakeb Jawa Tengah”. Tiga koperasi dampingan LPPSLH yaitu Koperasi Nira Satria Banyumas, Koperasi Nira Perwira Purbalingga, dan Koperasi Nira Kamukten Banjarnegara mengikuti acara ini dan terlihat antusias.

Acara yang diselenggarakan di Hotel Horison Purwokerto menjadi momentum kebangkitan usaha gula kelapa kristal di wilayah Barlingmascakeb. Asisten Deputi Kemenkop merasa tersanjung dengan semangat para pebisnis gula kelapa. Dengan semangat yang membara, Ir. Asep Komarudin sangat mendukung usaha gula kelapa kristal ini. Beliau berpesan,”gula kelapa itu dari petani, oleh petani, dan untuk petani. Maka jaga dan kembangkan potensi yang ada”.

Workshop Riset Rantai Nilai Gula Kelapa
Sesi pertama diisi oleh perwakilan Bakorwil III Jawa Tengah, Jarot. Beliau memaparkan visi, misi dan program Bakorwil. Balutan humor menjadi ciri khas bapak bagian Pembangunan Bakorwil III ini. Semua peserta tampak menikmati sentuhan humor beliau.

Lanjut sesi kedua diisi oleh Anhar Ardiyanto, LPPLSH Purwokerto. Materi yang dipaparkan tentang HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau bisa disebut Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik-Titik Kritis. Peserta harus mengetahui sejauh mana titik-titik kritis produksi mereka. Mereka menyediakan makanan bagi masyarakat luas. Jika titik-titik kritis mereka belum paham, maka makanan yang mereka produksi kurang terjamin keamanannya. Narasumber memberikan pengalamannya saat ke Takengon-Aceh. Kopi Aceh merek Gayo menjadi branding kopi Internasional. Kualitas kopi Gayo sangat terjamin. Bagaimana tidak, setiap hari aktivitas gudang tiada henti. Pengawasan ketat dilakukan terus-menerus. Manajemen organisasi bagus dan dipimpin oleh para lulusan sarjana berkompeten, bahkan ada lulusan S2 dari Belanda.

Sesi terakhir diisi oleh Alfa Edison, ketua Perhimpunan SETARA Indonesia yang berlokasi di Dukuhwaluh, Purwokerto. Beliau memaparkan materi tentang Akses Pasar dan Branding Kemasan Produk. Permintaan pasar gula kelapa Kristal kian meningkat. Peluang pasar gula kelapa kristal tahun 2014 sangat besar dengan permintaan 800 ton/bulan, namun semuanya belum terpenuhi. Perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam ekspor gula kelapa kristal adalah CV P3R Purwokerto, CV Inagro Purwokerto, PT Pondok Daya Purwokerto, PT BTF Bali, CV Java Choice, dan PT Hollos Jakarta. Beliau membawa contoh kemasan produk. Rencana tindak lanjut adalah harus ada branding produk yang akan mereka gunakan dalam bisnis. Menurut narasumber untuk menarik minat buyer, maka branding harus bagus. Merek harus menjual. Selain itu, ada kesepakatan dari 5 Kabupaten untuk membentuk Cluster Gula Kelapa di wilayah Barlingmascakeb. Bakorwil siap untuk memfasilitasi.

Berhubung Asisten Deputi sudah ada acara mendadak di Jakarta, maka penutupan acara dilakukan oleh Rudy, ketua panita dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Beliau mohon maaf bila ada pelayanan yang kurang memuaskan dan mengucapkan terima kasih kepada para peserta. Harapan beliau, semoga rencana tindaklanjut dapat terlaksana dan difasilitasi oleh Bakorwil.

Penulis: Diyah Kusuma Wardhani (Staf Program Pertanian LPPSLH)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment