
Produk unggulan JARBANGSRI (kelompok perempuan usaha kecil di Desa Blumbangrejo, Kec. Kunduran, Kab. Blora)
Peran kelompok Industri Kecil dan Menengah, sejatinya merupakan bagian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah/UMKM. Pengembangan kelompok IKM ini diharapkan dapat mempertahankan, bahkan memperluas kesempatan kerja dan pada akhirnya menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat.
Dalam konteks ini nampak bahwa pada dasarnya kelompok IKM merupakan kelompok usaha yang memiliki posisi strategis karena secara langsung bersentuhan dengan pengembangan ekonomi di tingkat masyarakat.
Posisi strategis dan kekuatan kelompok IKM sebagai kelompok usaha sangat mengandalkan bahan baku lokal. Selain itu, kelompok ini juga telah teruji tidak rawan terguncang krisis. Terbukti, pada saat krisis ekonomi kelompok ini ternyata justru mampu bertahan. Ketika stabilitas perusahaan-perusahaan dan industri besar limbung, bahkan diikuti dengan penutupan yang pada akhirnya berujung pada PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), kelompok IKM tetap berjalan seperti sedia kala. Jika pun terpengaruh krisis, tak sampai bermuara pada kehancuran infrastruktur bisnis kelompok ini. Pada krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir dekade 1990-an. Bahkan, ketika krisis moneter dan ekonomi melanda Indonesia selama beberapa tahun, fakta menunjukkan eksistensi usaha mikro dan kecil justru terus berkembang.
Sebagai catatan, dalam rangka penanganan krisis ekonomi nasional beberapa tahun silam, yang ditandai dengan kondisi perekonomian nasional dalam beberapa tahun yang kurang meyakinkan; serta ketika proses restrukturisasi sektor korporat dan BUMN berlangsung lamban—padahal ketika itu permintaan barang dan jasa yang selama ini dipenuhi sektor korporat terus meningkat—kelompok IKM justru memerankan peran penting dalam upaya memenuhi permintaan pasar itu. Portofolio dan profil yang semacam itu semestinya menghantarkan kelompok IKM pada kondisi yang semakin memperoleh prioritas dalam konteks kebijakan pembangunan perekonomian nasional. Sayangnya, itu tidak sepenuhnya terbukti. Masih terdapat beberapa hambatan yang belum menjadikan pertumbuhan kelompok IKM ini mengalami percepatan yang berarti. Salah satu hambatan utama pengembangan usaha mikro dan kecil itu adalah ketersediaan sumber modal, penguasaan teknologi, dan kemampuan dalam melakukan penetrasi pasar.







