Indonesia Itu Beragam, Bukan Seragam – Program Peduli menjadi satu langkah penting yang diikuti oleh LPPSLH dalam mewujudkan toleransi dalam keberagaman. Karena semakin hari, kita semakin menyadari bahwa berjejaring, menguatkan setiap komunitas, dan komunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Manusia dianggap sebagai makhluk bebas, namun dalam kebebasannya itulah manusia menemukan ruang-ruang yang membuat mereka beranekaragam. Banyak konflik terpicu karena perbedaan, banyak kesenjangan timbul hanya karena kita tak bisa membedakan perasaan dan logika, tak mampu terbuka dengan suatu hal yang baru dan keberagaman. Dan peningkatan akan kesadaran keberagaman ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia secara khusus.
Dalam Program Peduli, kita dibuat semakin peka terhadap keberagaman. Komunikasi menjadi jantung modernitas yang tidak dapat dipisahkan dari gerakan emansipasi individu dan lahirnya keberagaman budaya. Kajian komunikasi multikultural menjadi fundamental karena bercampur dengan dimensi antropologis, sosial, bahasa, dan budaya. Di sinilah kiranya penting untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi mengenai perkembangan komunikasi multikultural sebagai media pemersatu bangsa di tengah masyarakat kontemporer hari ini.
Terlebih saat ini masyarakat di Indonesia sangat mudah sekali mencerna isu keberagaman, mulai dari keberagaman budaya, kepercayaan, hingga keberagaman etnis. Namun sayang, tak semua orang mampu mencerna dengan baik, ada yang hanya asal mengunyah dan telan hingga akhirnya membuat tersedak, ada pula yang dapat mengunyah dengan baik, atau bahkan ada yang menelan isu itu mentah-mentah tanpa melalui proses apapun.
Fenomena seperti inilah yang menarik perhatian kita semua pada saat ini. Ingatlah kalau kita terbentuk dari keberagaman, bukan keseragaman. Kita harus sadar bahwa keberagaman adalah sebuah keniscayaan yang harus dihargai. Jangan biarkan “kegusaran” sebagian golongan, mampu membuat keberagaman di Indonesia menjadi suatu senjata politik yang sangat tidak berpihak pada masyarakat Indonesia.
Oleh: Maria
0 Komentar