Perkembangan Program Pertanian dalam mendampingi petani telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani gula kelapa di wilayah Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara. Pengembangan sektor gula kelapa yang telah dikembangkan menjadi gula semut juga telah berkembang di Kabupaten Cilacap dan Kebumen. Dampak dari intervensi program juga telah memberikan gambaran intervensi kepada para pihak mulai dari Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Dinas-dinas tingkat propinsi sampai dengan kabupaten untuk berkontribusi dalam pengembangan gula kelapa.
Gula semut yang sudah berkembang di wilayah basis produksi gula kelapa juga berdampak pada tumbuhnya para pelaku usaha di bidang pertanian untuk terlibat dalam pemasaran baik di tingkat lokal sampai mancanegara. Perkembangan program yang telah berkembang pesat tentunya juga terjadi persaingan, baik persaingan untuk mendapatkan produk maupun persaingan memperebutkan pasar. Dinamika yang terjadi tentunya sangat cepat dan memberikan gambaran untuk mengatur dan membangun kesepahaman antar pihak.
Program ke depan bagaimana LPPSLH dapat menyusun konsep besar dan jangka panjang dalam pendampingan pengembangan Komoditas pertanian sehingga bukan hanya gula semut, tetapi komoditas lain perlu diintervensi sesuai dengan potensi yang ada di wilayah Barlingmascakeb. Pengalaman LPPSLH dalam melakukan pendampingan petani tentunya sudah dikenal oleh berbagai pihak, untuk itu bagaimana melalui kerjasama dengan berbagai pihak akan mempercepat proses tahapan program sekaligus sebagai media untuk menjalankan program dengan sharing sumberdaya secara bersama-sama.
Penulis : Kukuh Haryadi (Manajer Program Pertanian LPPSLH)