Pentingnya VCT Untuk Ketahui Status HIV Sejak Dini – Voluntery Conseling and Terapy atau biasa disingkat VCT, tak lain merupakan test untuk mengetahui status HIV pada tubuh seseorang, VCT berpedoman pada sifatnya yang sukarela. Namun sayangnya masyarakat menganggap VCT tidak pentng untuk dilakukan, selain karena mereka merasa tidak berisiko, masyarakat sebenarnya juga cenderung masih takut untuk menerima hasil tes. Ditambah lagi stigma negative yang akan diterima saat melakukan VCT, mengingat VCT identik dengan mereka yang memiliki perilaku berisiko. Padahal jika kita berpikiran positif, VCT adalah salah satu bagian dari tes kesehatan, jadi tak perlu berpikir terlalu jauh. Dan yang lebih penting, melakukan VCT adalah Hak kita sebagai manusia.
Form konseling yang harus diisi saat seseorang hendak melakukan VCT
Menariknya belakangan ini, melakukan tes VCT menjadi salah satu syarat bagi pasangan yang hendak menikah. Hal itu mengingat risiko dan bahaya HIV yang harus diketahui oleh kita semua sedari dini, agar kelak bisa membangun keluarga yang sehat dan sadar kesehatan. Karena ini berkaitan dengan kesadaran untuk menjaga diri sendiri, pasangan, dan juga anak-anak kita kelak. Jadi melakukan VCT itu kini bukan hanya urusan mereka yang melakukan perilaku berisiko saja.
Pada saat ini ada beberapa metode yang dilakukan untuk mengetahui status HIV seseorang. Umumnya VCT yang dipakai adalah tes cepat atau rapid test dan terjamin kerahasiaannya. Tes cepat ini membutuhkan kurang dari setengah jam sampai kita bisa mengetahui hasil. Pada umumnya hasil VCT ada 2, Reaktif (positif HIV), Non Reaktif. Namun kadang juga ada yang tidak terdeteksi, ini kemungkinan terjadi pada mereka yang dalam tubuhnya sudah ada virus HIV, namun sedang mengalami fase-fase tertentu.
Petugas kesehatan melakukan pengambilan sample darah untuk mengetahui status HIV seseorang
Mengingat betapa pentingnya melakukan VCT bagi seluruh masyarakat, maka LPPSLH dengan dukungan penuh dari Global Fund pun mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat untuk VCT. Adapun kegiatan yang biasa dilakukan adalah seputar sosialisasi mengenai pemahaman HIV secara menyeluruh. Dengan 15 petugas lapangan, LPPSLH dapat mejangkau 4 kabupaten di Jawa Tengah, mulai dari Banyumas, Cilacap, Kebumen, hingga Wonosobo.
Ketahui betapa pentingnya kita melek mengenai HIV dan tidak perlu malu atau gengsi karena melakukan tes HIV. Karena mengetahui kondisi kesehatan adalah hak asasi yang harus kita dapatkan.
0 Komentar