Pada bulan ini seiring dengan mulai berjalannya program Finland tentang pengembangan budidaya jahe dan singkong dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat petani hutan, sudah ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan. Program ini dilakukan di Sembilan desa di Kabupaten Banyumas yaitu Desa Tumiyang dan Kaliwedi yang berada di Kecamatan Kebasen, Desa Kemawi Kecamatan Somagede, Desa Gerduren dan Kalitapen Kecamatan Purwojati, Desa Cirahab dan Cikakak Kecamataan Wangon, Desa Karangkemojing dan Samudera Kulon Kecamatan Gumelar. Saya memperoleh wilayah dampingan di Desa Tumiyang, Kaliwedi dan Kemawi. Pada awal pelaksanaan program, terlebih dahulu dilakukan assessment di sembilan desa yang masuk menjadi sasaran program. Sembilan desa ini kebanyakan merupakan desa dampingan lembaga yang sudah cukup lama, sehingga masih ada kontak kader dampingan lembaga. Kesembilan desa tersebut kebanyakan merupakan desa yang wilayahnya berada pada dataran tinggi perbukitan dan dekat dengan lahan hutan, baik itu hutan negara maupun hutan rakyat.
Selama satu bulan program ini sudah berjalan dengan sudah melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya, pelatihan budidaya singkong organik, pelatihan budidaya jahe, rapat pembentukan koperasi dan studi banding tentang pengolahan jahe di Semarang. Koperasi sudah terbentuk dengan nama Serayu Mukti, dengan dipilihnya Bapak Rawin dari Desa Tumiyang sebagai ketua koperasi. Masih ada banyak hal yang dilakukan dalam penguatan kelembagaan koperasi, mendaftarkan koperasi menjadi berbadan hukum, membahas strategi bisnis koperasi dan lain-lain. Sambil penguatan kelembagaan koperasi dilakukan, berbarengan juga dilakukan dengan penguatan kelompok petaninya untuk melakukan budidaya jahe dan singkong. Untuk budidaya sendiri perlu secepatnya pengadaan bibit terutama untuk jahe karena mempertimbangkan musim, dan perhitungan masa panen yang lama.
