Indonesia, Negeri Kaya dan Subur Yang Seringkali Diabaikan

Indonesia, Negeri Kaya dan Subur Yang Seringkali Diabaikan – Semua bangsa mungkin menyadari bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya, dengan tanah yang subur, dan kekayaan alam yang melimpah. Pertanian dan perkebunan yang subur, industri kelapa sawit, pengolahan gula kelapa dan gula semut, dan banyak lagi yang menjadi satu tolak ukur kayanya alam di Indonesia. Bahkan karena hasil bumi yang melimpah itu, sebuah lagu menyebutkan bahwa Indonesia adalah ‘Tanah Surga’. Tentu hal itu sangat membanggakan bagi kita bangsa Indonesia. Tapi sayang, tak semua masyarakat Indonesia menyadarinya, bahkan jika ada yang menyadarinya pun tak mampu berbuat banyak, terlebih campur tangan bangsa lain yang sering menjadikan masyarakat Indonesia sebagai ‘kuli’ di ladang sendiri. Dari hal inilah, kita generasi muda harus lebih mencintai, menghargai, dan bangga akan apa yang dimilikinya, agar apa yang telah dianugerahkan Tuhan pada bangsa ini dapat diolah dengan baik, dan tidak diambil alih oleh bangsa lain.

Dengan bekal tanah yang subur dan juga sumber daya manusia yang berkualitas, bangsa Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain. Bahkan tak jarang anak-anak Indonesia dapat tampil memukau diajang internasional. Tapi sayang, lagi-lagi kita harus lebih peka dan sadar terhadap lingkungan di sekitar kita, karena tak semua anak Indonesia memperoleh kesempatan yang sama dalam hal pendidikan, bahkan tak semua anak Indonesia dapat bersekolah dan bermain dengan nyaman selayaknya anak-anak di negeri merdeka. Lihat saja di lampu merah, kita masih mendapati anak-anak jalanan yang hidup menggantungkan dirinya dari beberapa menit lampu merah yang menyala, mulai dari mengamen, membersihkan kaca mobil, atau bahkan sekedar meminta dan memohon belas kasihan, bahkan tak jarang dari mereka melakukan hal itu dibawah tekanan. Kiranya dengan kondisi seperti itu kita tak hanya dijajah oleh bangsa lain, tapi diantara masyarakat sendiri pun dapat saling menjajah. Dalam hal seperti inilah kita perlu menyadari akan rasa persaudaraan, akan pentingnya rasa kecintaan antar masyarakat untuk tanah air yang mampu membuat bangsa ini lebih kuat dan percaya diri dengan keteguhannya sebagai Bhineka Tunggal Ika.

Namun, semua hal yang terjadi di negeri ini tak lepas dari peranan pemerintah Indonesia yang mayoritas pejabatnya senang sekali menggunakan uang rakyat. Mulai dari dana pendidikan yang mengalir dari pemerintah dan sampai ditangan rakyat setelah melalui beberapa pemerasan pihak-pihak terkait yang tak bertanggungjawab. Atau dilema hutang negara yang membuat aset-aset penting bangsa Indonesia terpaksa berpindah tangan ke bangsa lain.

Semua hal di atas tak lebih dari kurangnya inklusi sosial rasa kecintaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat pun tak mempunyai rasa memiliki bagi sesamanya, melainkan rasa memiliki secara pribadi lah yang lebih kuat tertanam di benak masyarakat. Misalnya saja jika setiap masyarakat di Indonesia, khususnya para pejabat di pemerintahan dan lembaganya memiliki rasa kecintaan yang tinggi akan bangsanya, tentu mereka akan berpikir ulang jika akan melakukan tindakan korupsi, karena mereka menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan menimbulkan kerugian bagi bangsa dan masyarakat sesamanya. Bukannya melakukan korupsi dan memperkaya diri pribadi tanpa peduli jeritan masyarakat bawah yang lebih membutuhkan.

Terlepas dari itu semua, menanamkan inklusi sosial rasa kecintaan di hati kita masing-masing terhadap bangsa sejak dini akan mampu meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap sesama, untuk lebih memelihara dan menghargai hak milik bersama, tidak korupsi, dan juga tidak egois untuk mewujudkan kesejahteraan hidup. Karena seiring dengan waktu, rasa kecintaan yang terus dipupuk dengan kepedulian sosial itu akan tumbuh dengan kuat, serta terpelihara untuk bersama-sama memajukan Indonesia menjadi lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.