LPPSLH - Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup

Perlu inovasi dan diversifikasi agar petani mampu menghasilkan gula kelapa dengan kualitas baik

Strategi Peningkatan Kualitas Produk Gula Kelapa Oleh LSM LPPSLH

Perlu inovasi dan diversifikasi agar petani mampu menghasilkan gula kelapa dengan kualitas baik – Adanya anggapan bahwa bisnis gula kelapa tidak menguntungkan. Harga yang rendah menyebabkan tak banyak pihak yang berminat terjun ke bisnis gula kelapa. Cita-cita petani gula kelapa di wilayah Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb) cukup sederhana, harga gula sama atau setinggi dengan harga beras. Kondisi saat ini cukup memprihatinkan,

Baca juga: Pentingnya Perlindungan Untuk Menjamin Keselamatan Petani

Bayangkan saja, harga gula kelapa cetak mencapai Rp, 10.000 – Rp. 11.000 perkilogramnya. Sementara harga beras telah menembus angka Rp. 12.500 – Rp. 13.500 perkilogramnya. Padahal rata-rata petani di Barlingmascakeb hanya mampu memproduksi 5 kg gula perharinya. Jika untuk membeli beras saja tidak cukup, bagaimana untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti untuk pendidikan, kesehatan dan sebagainya?

Rendahnya harga jual gula, tak lepas dari rendahnya kualitas produk gula kelapa yang dihasilkan petani. Rata-rata petani gula kelapa baru mampu memproduksi gula kelapa cetak, itupun dengan kualitas yang sangat beragam. Belum ada standarisasi mutu gula kelapa yang berkualitas di tingkat petani. Hal ini yang menyebabkan banyak petani yang masih memproduksi gula kelapa dengan kualitas yang “apa adanya”. Perlu ada inovasi dan diversifikasi agar petani mampu menghasilkan gula kelapa dengan kualitas baik. Gula kelapa yang bermutu otomatis memiliki harga jual yang lebih baik.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan diversifikasi produk gula menjadi gula kelapa kristal. Gula kelapa kristal merupakan produk yang bersih, sehat dan murni dengan orientasi pasar ekspor. Hal ini yang menyebabkan gula kelapa kristal menjadi produk dengan harga premium. Proses produksi gula kelapa kristal “memaksa” petani untuk mengubah kebiasaan produksi gula mereka, mulai dari proses budidaya tanaman kelapa hingga pembuatan dan pengemasan gula. Standar yang digunakan adalah standar keamanan pangan, yaitu produk yang bersih, sehat dan murni.

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Informasi Lainnya