Pendidikan kemasyarakatan yang berbasis gender merupakan salah satu agenda pemerintah dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di level bawah khususnya perempuan. Hal itu dikarenakan banyak diskriminasi yang dialami oleh perempuan dan anak. Stigma yang melekat pada masyarakat yang menganggap bahwa perempuan berada pada posisi di bawah laki-laki menyebabkan perempuan tidak merdeka dalam mendapatkan hak-haknya. Diskriminasi yang dialami perempuan karena perlakuan sebagian masyarkat tersebut menyebabkan perempuan mandul dalam kreativitas dan prestasi. Padahal secara kemampuan otak perempuan juga tidak kalah dengan kaum laki-laki.
Salah satu bentukan pendidikan kemasyarakatan adalah Jarppuk (Jaringan Perempuan Pelaku Usaha Kecil), di dalam jarppuk anggota diasistensi dan diarahkan untuk memiliki kemampuan usaha kecil agar perempuan lebih mandiri dalam menopang ekonomi keluarga. Di dalam jarppuk terdapat LKP (Lembaga Keuangan Perempuan), lembaga ini didirikan bertujuan untuk menopang modal anggota agar tidak terjebak pada lintah darat yang menjerat. Melalui LKP diharapkan anggota jarppuk mampu mengelola keuangan anggotanya dalam rangka untuk pengembangan usaha kecil.
Salah satu LKP yang kini telah mengalami perkembangan adalah LKP Jarppukayu Pruwatan-Bumiayu, saat ini asetnya mencapai 17 juta dengan jumlah anggota sekitar 35 orang. Pengurus LKP Jarppukayu kini tengah berencana melaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan ) tanggal 9 Pebruari 2014. Anggota dan pengurus telah membentuk panitia kecil demi kesuksesan acara tersebut. Sebelumnya mereka telah melakukan simulasi pelaksanaan RAT yang difasilitasi oleh pendamping dari LPPSLH yaitu Yuliana Desi. Untuk pelaksanaan RAT kali ini mereka cukup optimis bisa melaksanakan dengan lancar, mereka saling bekerjasama dan setiap anggota mendapatkan tugas. Tujuan dari RAT adalah sebagai laporan pertanggungjawaban pengurus terhadap anggota, membagikan SHU kepada para anggota dan review AD/ART. Selamat menjalankan RAT, semoga Jarppukayu semakin bersinar.
