Posdaya Komunitas – LPPSLH | Awalnya adalah suatu keinginan ketua Paguyuban Pager Tepi pada tahun 2005 menginginkan adanya layanan kesehatan yang dekat dengan komunitas. Maka pada tahun 2007 hadirlah tempat pertemuan yang pada kemudian hari beberapa ruangannya digunakan untuk Posdaya pada tahun 2012.
Gagasan lahirnya Posdaya ini pertama kali dimunculkan dalam Pernas Penanggulangan HIV/AIDS tahun 2011 dengan istilah Klinik Kesehatan Komunitas. Sayangnya, klinik tersebut mendapat pertentangan dengan berbagai alasan salah satunya soal pengurusan yang rumit dan adanya limbah.
Untuk mewujudkan gagasan itulah kemudian dimunculkan istilah baru yaitu Posdaya. Posdaya ini tidak hanya melingkupi kerja kesehatan tetapi juga memberdayakan komunitas dalam bentuk pemberdayaan ekonomi dan sosial. Seiring perjalanan waktu, terus dilakukan penguatan Posdaya dalam bentuk pendekatan manajemen kelembagaan terhadap komunitas, peningkatan kapasitas dan pemasaran sosial.
Keberadaan Posdaya memang masih jauh dari harapan yang diinginkan. Tetapi upaya terus dilakukan agar harapan tersebut segera tercapai. Meski pun jika dilihat tantangan juga kuat, seperti: manajemen dan kepemimpinan paguyuban yang belum kuat, pengorganisasian komunitas WPS yang masih belum menemukan format terbaiknya, turn over WPS yang cukup tinggi dan lain-lain.
Berbagai tantangan di atas perlu dicari jalan keluarnya. Dan bila tantangan tersebut dapat dilewati maka ke depan, komunitas akan mendapatkan manfaatnya: akses kesehatan lebih dekat dengan komunitas, terdapat perencanaan ekonomi bagi komunitas untuk menyongsong hidup yang lebih baik, semakin lemahnya diskriminasi dan stigmatisasi kepada komunitas dan yang timbul adalah kepedulian dari masyarakat.
